Selasa, 17 Desember 2013

Program Vaksinasi Kucing


Program  Vaksinasi Kucing .
Umur 8-10 minggu
  • Pemeriksaan umum
  • Pemberian Obat cacing
  • Vaksinasi  Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis,Calici) atau Tetracat (Tricat + Chlamydia)
Umur 12-14 minggu
  •  Pemeriksaan umum
  •  Vaksinasi  Ulangan (booster) Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis,Calici) Atau Tetracat (Tricat + Chlamydia)
Umur 20 minggu
  •  Pemeriksaan umum
  •  Vaksinasi Rabies. Setelah ini vaksinasi untuk booster diulang sekaligus (rabies + tricat/tetracat) setiap tahun 
Khusus Untuk kucing umur lebih dari 6 bulan yang belum pernah di vaksin sekalipun
  • Pemeriksaan umum
  • Pemberian obat cacing
  • Vaksinasi  Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis,Calici) Atau Tetracat (Tricat + Chlamydia)
  • Vaksinasi Rabies

Selanjutnya vaksinasi dianjurkan diulang sekali setiap tahunnya untuk menjaga kandungan/titer antibodi dan kekebalan tetap tinggi
Khusus kucing berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah di vaksin sekalipun.
Pemeriksaan umum
Vaksinasi Tricat (Feline Panleucopenia, Rhinotracheitis,Calici) Atau Tetracat (Tricat + Chlamydia) ,Vaksinasi Rabies

Contoh merek
 1. Leucorifelin, diproduksi oleh Merial (Eropa)
2. FeloGuard, diproduksi oleh Fort Dodge (Amerika)
3. Felocell 3, diproduksi oleh Pfizer (Amerika)
Vaksin rabies menggunakan defendor 3










Program Vaksin pada anjing
ada beberapa jenis vaksin untuk anjing yaitu  monovalent, bivalent, dan multivalent.
Vaksin Monovalent : Vaksin yang hanya mengandung 1 jenis virus Vaksin, seperti Vaksin Vanguard Plus CPV yang hanya mengandung Canine Parvovirus.
Bivalent: Vaksin yang mengandung 2 jenis virus Vaksin.
Multivalent: Vaksin yang mengandung beberapa jenis virus, seperti pada Vanguard Plus 5/L yang mengandung virus Parvo, Distemper, Hepatitis Adenovirus-2, Parainfluenza dan Leptospira.
Pemberian Vaksin tidak tergantung pada ras anjing. Pertimbangan pemberian Vaksinasi lebih dikaitkan terhadap umur anjing dan resiko paparan Penyakit di lingkungannya. Seperti pada Penyakit Parvo yang umumnya menyerang anak anjing, Vaksin ini harus diberikan sedini mungkin, yaitu pada umur 6 minggu.
Program Vaksinasi yang disarankan adalah:
Umur
Jenis Vaksinasi
Nama Vaksinasi
6 minggu
Parvo / Distemper
Vanguard Plus CPV atau Vanguard Plus 5/L atau Vanguard Plus 5/CV-L
9 minggu
Parvo, Distemper, Parainfluenza, Hepatitis, Adenovirus tipe 2 dan Leptospirosis
Vanguard Plus 5/L atau Vanguard Plus 5/CV-L
12 minggu
Parvo, Distemper, Parainfluenza, Hepatitis, Adenovirus tipe 2 dan Leptospirosis.
Vanguard Plus 5/L atau Vanguard Plus 5/CV-L
4 bulan
Rabies
Defensor 3
1 tahun dan diulang tiap tahun
Parvo, Distemper, Parainfluenza, Hepatitis, Adenovirus tipe 2 dan Leptospirosis.+ Rabies.
Vanguard Plus 5/L atau Vanguard Plus 5/CV-LÂ dan Defensor 3

Mengapa harus dilakukan pengulangan pada Vaksinasi?
Agar antibodi yang terbentuk mencapai titer yang protektif dan tahan lama.
Bagaimana jika anjing yang anda beli belum pernah mendapatkan Vaksinasi?
Jika anjing tersebut berumur di atas 12 minggu, maka harus dilakukan 2 kali Vaksinasi dengan jeda 3-4 minggu untuk mendapatkan kekebalan yang lebih tinggi. Selanjutnya Vaksinasi diberikan pada umur 1 tahun dan dilakukan pengulangan setiap tahunnya.
Pastikan anjing dalam kondisi prima sebelum divaksin (tidak sakit maupun terdapat infestasi caplak/kutu/cacing). Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter hewan sebelum Vaksinasi untuk mendapatkan pemeriksaan yang lengkap supaya anjing tetap terjaga kesehatannya.
Segera hubungi dokter hewan anda untuk mendapatkan rangkaian Vaksinasi menggunakan Vanguard Plus (Vanguard Plus CPV dan Vanguard Plus 5/L ). Vaksin Vanguard Plus ini aman digunakan pada anak anjing anda sejak umur 6 minggu.
 Versi romindo
1.     Umur 1,5 bulan : Vaksin Eurican 4 (DHPPi: Distemper, Hepatitis, Parvo, ParaInfluenza)
2.     Umur 2,5 bulan : Vaksin Eurican 6 (DHPPi+L/Leptospirosis)
3.     Umur 3,5 bulan : Vaksin Eurican 7 (DHPPi+L+Rabies)
Kemudian setiap satu tahun sekali diulang  Vaksin Eurican 7 (DHPPi+L+Rabies).
pastikan sebelum vaksin kondisi anjing dalam  keadaan sehat. Setelah vaksin anjing tidak boleh dimandikan dan tidak boleh dibawa perjalanan jauh selama 10 - 14 hari.


Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan hubungi :
Pfizer Animal Health Division
PT. PFIZER INDONESIA
Hotline : 0813-1037-2046 (drh. Wela) atau 8710521
Email:
animalhealth.indonesia@pfizer.com

Feline Calicivirus : penyakit menular pada kucing


Feline Calicivirus : penyakit menular pada kucing

 

Penyakit ini biasa menyerang kucing, menyebabkan gangguan pernafasan, luka sekitar bibir dan mulut seperti sariawan (ulkus oral), kadang disertai sakit persendian. Penyakit ini menyebabkan flu yang agak berat tetapi jarang menyebabkan komplikasi serius.
Apa yang dimaksud dengan Calicivirus ?
Calicivirus termasuk salah satu penyebab gangguan pernafasan pada kucing. Penyakit saluran pernafasan bisa disebabkan sekelompok virus dan bakteri seperti Virus Feline Rhinotracheitis dan bakteri Chlamydia (sekarang Chlamydophila). Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan pilek dan mata berair. Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing.
Calicivirus tersebar di seluruh dunia dan dapat menyerang semua ras kucing. Vaksinasi telah mengurangi kejadian dan keparahan gejala klinis penyakit ini.
Calicivirus mempunyai beberapa strain, strain tertentu menyebabkan gejala yang berbeda seperti luka (ulkus) pada telapak kaki dan mulut. Sebagian besar gejala yang muncul biasanya suara menjadi serak, dan hilangnya nafsu makan.

Penyebaran virus
Penyebaran virus ini biasanya dengan kontak melalui air liur, cairan yang keluar dari hidung dan mata dan kadang kadang melalui kotoran kucing yang terinfeksi.
Virus  ini tahan terhadap berbagai desinfektan dan dapat bertahan di luar tubuh kucing hingga 8-10 hari. Banyak kucing yang telah sembuh tetap dapat menularkan penyakit ini meskipun tidak menunjukkan gejala sakit.
Virus ini sering menyerang kucing muda (kitten), rumah/tempat dengan jumlah kucing banyak dan tempat penampungan hewan. Wabah biasanya terjadi pada kandang/populasi kucing yang padat, ventilasi kurang baik, kandang yang kurang bersih, nutrisi kurang dan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Tanda-Tanda kucing terserang calicivirus
Penyakit ini berkembang secara cepat dan tiba-tiba. Kucing yang tadinya terlihat sehat bisa saja besoknya terlihat lesu dan sakit.
Tanda-tanda kucing sakit yang umum berupa bersin (tidak sebanyak Feline Rhinotracheitis), batuk, pilek, cairan berlebih dari mata dan hidung. Luka (ulkus) seperti sariawan pada hidung, mulut, lidah atau bibir yang menyebabkan kucing tidak mau makan karena kesakitan saat mengunyah makanan. Kadang-kadang ulkus juga terjadi di sela-sela cakar.  Demam tinggi, sulit bernafas akibat radang paru-paru (pneumonia)

Penanganan kucing sakit
Konsultasikan penanganan dan obat yang tepat dengan dokter hewan anda. Isolasi kucing yang sakit, jauhkan dari kucing lain, sebaiknya ditempatkan di ruangan yang terpisah aliran udaranya  dari kucing lain yang sehat. Beri makanan yang lunak, suapi bila kucing tidak mau makan. Beri nutrisi yang baik, bersihkan kotoran pada mata dan hidung. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri.  Pada kasus penyakit yang berat diperlukan rawat inap dan infus.

Pencegahan
Satu-satunya cara pencegahan adalah vaksinasi kucing secara teratur setiap tahun. Meskipun tidak 100 % melindungi kucing dari penyakit, kucing yang sudah divaksinasi mempunyai kemungkinan sembuh yang lebih tinggi

Feline Panleucopenia : Penyebab muntah & mencret pada kucing


Feline Panleucopenia : Penyebab muntah & mencret pada kucing


Apa yang dimaksud dengan feline panleucopenia ?
Penyakit ini disebut juga Feline Parvovirus, Feline Infectous Enteritis/FIE (radang usus menular). Panleucopenia adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus. Angka kematian berkisar 25 - 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing.
Bagaimana penyakit ini menular ?
Penyakit ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing,muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting.
Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh virus ini. Oleh karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan desinfektan yang sesuai.
Virus masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di kelenjar pertahanan di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kemudian virus akan berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh tubuh, sumsum tulang dan selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.
Bagaimana tanda-tanda kucing terkena penyakit ini ?
Penyakit ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada kucing. Kadang-kadang perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati tiba-tiba sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit. Setelah diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
Apakah penyakit ini dapat diobati ?
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus di dalam tubuh kucing. Kesembuhan kucing sangat tergantung kekebalan tubuh kucing tersebut. Obat yang diberikan hanya bertujuan mencegah infeksi lain yang disebabkan bakteri dan meningkatkan kondisi tubuh kucing. Perawatan intensif diperlukan agar kucing tetap makan dan memperoleh nutrisi yang cukup untuk melawan virus.
Bagaimana mencegah penyakit ini ?
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian. Setelah itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa dilakukan tiap tahun.
Bagaimana akibat jangka panjang penyakit ini ?
Pada  beberapa kasus, penyakit menyebabkan kerusakan usus yang sangat parah, sehingga kucing yang sembuh mengalami kesulitan untuk menyerap nutrisi makanan. Pada beberapa kasus lain kucing yang sembuh mengalami diare terus-menerus.
Kapan sebaiknya membawa kucing baru ke rumah ?
Anda baru saja kehilangan kucing yang mati akibat penyakit ini. Akan tiba saatnya anda menginginkan penggantinya. Virus panleucopenia dapat bertahan hingga 1 tahun di lingkungan. Akan lebih baik bila anda menunggu setidaknya 1 tahun sebelum membawa kucing baru ke rumah. Bila ingin lebih cepat, tunggulah setidaknya 1 bulan sambil membersihkan kandang, peralatan makan, daerah yang diduga tercemar virus, dll dengan desinfektan yang tepat. Lebih baik lagi membawa kucing dewasa yang sudah di vaksinasi.
Desinfektan jenis apa yang dapat membunuh virus ini ?
Sebagian besar desinfektan rumahan yang dijual bebas di supermarket tidak dapat membunuh virus ini. Carilah desinfektan khusus hewan di petshop-petshop atau tempat lain yang mengandung bahan aktif golongan formaldehida atau Chlorin.